Lokasi Anda saat ini adalah:Tembaga Mulia Semanan > Pemilu
Pengaruh PPKM, Kasus Mingguan Covid-19 di Yogya Menurun
Tembaga Mulia Semanan2025-05-15 04:14:30【Pemilu】6rakyat jam tangan
Perkenalanrekap macauMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap pertama di Kota Yogyaka prediksi sdy keraton
Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap pertama di Kota Yogyakarta dinilai bisa menurunkan kasus Covid-19. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta mencatat,prediksi sdy keraton jumlah kasus aktif positif Covid-19 per mingguan mengalami penurunan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.
“Sekarang mulai turun dilihat dari jumlah pertumbuhan kasus per minggunya. Harapan kami dengan turunnya angka kasus mingguan menunjukkan efektivitas PPKM mulai terlihat,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Kamis (18/2/2021).
Heroe menjelaskan puncak pertumbuhan kasus mingguan positif Covid-19 di Kota Yogyakarta terjadi pada minggu ke-44, minggu ke-45 dan minggu ke-46 dengan jumlah sekitar 500 kasus/minggu. Sedangkan pada minggu ke-47 mulai mengalami penurunan menjadi 406 kasus, minggu ke-48 menjadi 271 kasus dan minggu ke-49 menjadi 241 kasus.
“Minggu ke 47 hingga minggu kemarin jumlah pertumbuhan kasus turun terus. Dilihat dari angka kasus per minggu, sudah turun sekitar 50 persen dari kasus mingguan sebelumnya,” terang Wakil Walikota Yogyakarta itu.
Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat pada laman corona.jogjakota.go.id per Rabu (17/2/2021) kasus konfirmasi positif Covid-19 yang dirawat maupun menjalani isolasi sebanyak 405 kasus, 3.771 sembuh dan 198 meninggal. Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 itu sudah menurun signifikan dibandingkan sebelumnya yang pernah mencapai di angka 700-an kasus.
“Harapan kami bisa turun terus. Hanya saja harapan kami liburan imlek tidak menimbulkan gangguan sedikit (jumlah kasus Covid-19),” ujarnya.
Pihaknya menyampaikan pada penerapan PPKM mikro proses testing, tracing treatment ditingkatkan, tapi masih menggunakan rapid antigen. Posko-posko yang dibangun di RT/RW diminta melakukan pendataan, pencatatan dan pengawasan orang keluar masuk serta warga isolasi mandiri.
“Kami menunggu dua minggu lagi untuk melihat apakah PPKM mikro bisa lebih menggenjot lagi penurunan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta,” tutup Heroe.(Tri)
Keterangan foto: Salah satu toko modern berjejaring di Kota Yogyakarta menutup usaha lebih awal selama masa PPKM
Besar!(68)
Artikel sebelumnya: Simpatik Pasar Mudahkan Pedagang Dalam Pengajuan Administrasi
Artikel selanjutnya: TMMD Tahap I 2022 Sasar Kelurahan Prenggan
Berita terkait
- Kota Yogya dan Kathmandu Siap Kembangkan Sister City
- Jamaah Haji Termuda Kota Yogya 20 Tahun Daftar Sejak SD
- Atasi Kemiskinan, Pemkot Kerja Sama Lintas Sektor
- Keluarga Tanggap dan Tangguh Berencana Tekan Angka Stunting di Kota Yogya
- Lawan Covid-19, JNE Bantu APD untuk Tenaga Medis
- Keluarga Tanggap dan Tangguh Berencana Tekan Angka Stunting di Kota Yogya
- Pemkot Yogya Serahkan Bonus Porda XVI dan Peparda III
- Pemkot Yogya Luncurkan Galeri Produk Daur Ulang Sampah
- Pemkot Yogya Mulai Sasar Vaksinasi Covid-19 di Kampung
- Penyederhanaan Birokrasi Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan Efektif dan Efisien
Berita hangat
Rekomendasi berita
Prioritaskan Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya Aset Pemkot
Komunitas Agen Promosi Kampung Wisata di Kota Yogya
Peringatan Nuzulul Quran Jadikan Ramadan Bulan Penuh Syukur
Gerakan ‘Mbah Dirjo’ Mampu Kelola 64 Ton Sampah Organik
76 ASN Luar Kota Ikut Upacara Hari Kelahiran Pancasila Di Balaikota Yogya
Festival Sarkem Diharap Tampil Unik dan Tekankan Pemberdayaan
Perkuat Sinergitas Pemkot Yogya dan TNI
Gerakan ‘Mbah Dirjo’ Mampu Kelola 64 Ton Sampah Organik