Lokasi Anda saat ini adalah:Tembaga Mulia Semanan > Tren
Lestarikan Arsitektur Kawasan Pertahankan Citra Keistimewaan Yogya
Tembaga Mulia Semanan2025-05-15 05:10:40【Tren】5rakyat jam tangan
Perkenalanasianbookie livescore 90Menyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Melestarikan arsitektur kawasan untuk memperkuat karakter sesuai kawasan cagar budayanya dapat mempe epic win 138 link alternatif
Melestarikan arsitektur kawasan untuk memperkuat karakter sesuai kawasan cagar budayanya dapat mempertahankan citra keistimewaan Yogyakarta. Untuk itu peran strategis epic win 138 link alternatiftokoh masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menyamakan persepsi, visi dan aksi sangat diperlukan.
Demikian salah satu hal yang mengemuka dalam kegiatan Sosialisasi Prosedur dan Panduan Arsitektur Bangunan Baru di Kawasan Cagar Budaya (KCB), Selasa (16/3) di Hotel Horizon Ultima Riss Malioboro. Acara yang diadakan oleh Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta diikuti peserta dari Kemantren Kotagede, Umbulharjo dan Mergangsan. Hadir sebagai narasumber Revianto Budi Santoso (TP2WB) dan Fitri Prawitasari (Akademisi).
Menurut Kepala Bidang Warisan Budaya Kundha Kabudayan, Pratiwi Yuliani, bahwa kawasan cagar budaya merupakan satuan ruang geografis yang memiliki dua situs cagar budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
Di Kota Yogyakarta ada empat KCB, yakni KCB Kraton yang melingkupi Kraton dan kawasan sepanjang sumbu filosofis dari Tugu Pal Putih hingga Panggung Krapyak dengan gaya arsitektur tradisional Jawa, Indis, China (Tugu-Malioboro), KCB Pakualaman di Pakualaman dengan arsitektur tradisional Jawa dan Indis, KCB Kotabaru di kawasan Kotabaru dengan gaya arsitektur Indis/kolonial dan KCB Kotagede di Kotagede dengan gaya arsitektur tradisional Jawa dan Indis.
“Melalui sosialisasi di 4 KCB yang melibatkan 14 kemantren se-Kota Yogyakarta baik pemangku kepentingan maupun tokoh masyarakatnya, diharapkan masyarakat mengetahui tentang adanya prosedur dan panduan arsitektur bangunan baru di KCB”, imbuh Yuli.
Sementara Revianto Budi Santoso menegaskan, antusiasme warga dan komitmennya untuk melestarikan KCB merupakan titik awal untuk bersama membangun komunikasi dan sinergitas antara masyarakat dengan pemangku kepentingan di semua lini.
“Mudah-mudahan ke depan di KCB terbangun suasana harmoni antara masyarakat penghuni kawasan dengan arsitektur kawasan sehingga menjadikan KCB sebagai hunian yang nyaman dan asri,” imbuh Revi. (Ant)
Besar!(638)
Artikel sebelumnya: LPPD Cermin Keberhasilan Daerah Atur Urusan Pemerintahan
Artikel selanjutnya: Kerja Sama Zona Etika Lalu-Lintas di Taman Pintar Diperpanjang
Berita terkait
- Sulih Pulih Luwih Semangat Warga Menuju Normal dan Kondusif
- Biolos Pengolah Sampah Organik Cocok untuk Rumah Tangga
- Perusahaan Ikut Peduli Pencegahan Stunting di Kota Yogya
- Bazar KORPRI Tawarkan Bahan Pokok di bawah Harga Pasar
- Dapur Balita dan Ibu Hamil Penuhi Asupan Gizi Dukung Tumbuh Kembang Anak
- HUT ke-76 Pemkot Yogya Usung Tatag Teteg Tutug
- Pelatihan Kreativitas Pemuda Tahun Ini Fokuskan Manajemen Event Organizer
- 77 ASN Pemkot Yogya Ikuti Pengambilan Sumpah Pegawai
- Tingkatkan Penjualan Produk UKM Melalui Program Jogja Karya
- PDIN Siap Jadi Pusat Riset dan Pengembangan Industri Kecil Menengah Nasional
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pemkot Terus Perkuat Jiwa Korsa Korpri Kota Yogya
1.000 Orang Ikut Rayakan HUT ke-2 Yogowes Kota Jogja
Ajak Kepala Sekolah Perkuat Ekosistem Pendidikan
Perangkat Daerah Terbaik di Pemkot Yogya Terima Penghargaan
KPU Kota Yogyakarta Lantik 70 Anggota PPK Pemilu 2024
Sinergi Tiga Pilar Kelurahan Giwangan Raih Juara Nasional
Kampung Sayur Bausasran, Wisata Pertanian Perkotaan yang Mendunia
Jelang Puasa Harga Bahan Pokok di Yogya Stabil