Lokasi Anda saat ini adalah:Tembaga Mulia Semanan > Otomotif
Lakon Sesaji Raja Suya Memukau Ribuan Warga Kota Yogya
Tembaga Mulia Semanan2025-04-18 04:51:04【Otomotif】3rakyat jam tangan
Perkenalanprediksi parlay akuratMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Sebagai acara penutup rangkaian Hut Kota Yogya ke 263, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Wayang P idcash88 slot
Sebagai acara penutup rangkaian Hut Kota Yogya ke 263,idcash88 slot Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Wayang Pungkasan dengan dalang Ki Seno Nugroho, Kamis (31/10/2019) di halaman Balaikota Yogyakarta.
Pada pagelaran wayang kulit tersebut, dalang Ki Seno Nugroho memilih lakon Sesaji Rojo Suyo. Dalam acara tersebut bercerita ungkapan rasa syukur pandhawa membangun Indraprasta-Amartapura negara baru, membutuhkan 100 raja sahabat sebagai saksi.
Berbeda dengan Sesaji Kalaludra, membutuhkan 100 raja sebagai tumbal, Prabu Jarasando telah menawan 97 raja dibantu Prabu Sisupala, masih membutuhkan tambahan kerajaan Mandura, Dwarawati dan Amarta.
Prabu Kresna melihat peluang ini, menyusun strategi perang atau Sun Tzu bersama Bima dan Arjuna membunuh Jarasando dan Sisupala, dua Raja besar yang sejarah kelahirannya ajaib.
Menurut Ki Seno Nugroho dipilihnya lakon tersebut bermakna, meskipun Kota Yogya tidak sebesar Kota/Kabupaten yang lain, namun gaungnya bisa terlihat dan terdengar di wilayah lain.
Semakin malam suasana semakin meriah, Penampilan Seno yang lucu kerap mengundang gelak tawa penonton, ditambah dengan alur ceritanya yang menarik.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menurutnya pagelaran wayang tersebut merupakan sebuah kegiatan yang mempunyai makna yang sangat positif di tengah arus modernisasi dan krisis identitas, namun Kota Yogya terus mempertahankan budaya yang sebagian sudah ditinggalkan.
“Karena selain sebagai upaya nguri-uri budaya bangsa, kegiatan ini juga sekaligus menggugah dunia pedalangan agar lebih aktif dan kreatif membangun budaya khususnya wayang kulit agar masyarakat bisa lebih dekat dan mencintai budaya sendiri” katanya.
Ia berharap melalui pergelaran wayang kulit ini warga dapat memetik nilai-nilai positif dari cerita yang akan dibawakan.
“Mudah-mudahan pergelaran wayang kulit malam ini menjadi motivator bagi dunia seni pada umumnya dan kalangan seniman khususnya pedalangan, untuk terus berkarya dan mengembangkan seni pedalangan” katanya. (Han)
Besar!(2)
Artikel sebelumnya: KPAID Awards Apresiasi untuk Penyelenggara Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak
Artikel selanjutnya: Gebyar Bhineka Kampung Taman Angkat Potensi dan Nglarisi UMKM
Berita terkait
- Generasi unggul sehat lahir batin
- Inspektorat Kota Yogya Raih Capaian Kapabilitas APIP Level 3
- Cantelan Sayur Ringankan Warga Bausasran
- 642 Warga Binaan Lapas Klas II A Wirogunan Peroleh Remisi HUT ke -75 RI
- Kini Kota Yogya Miliki Jalur Wisata Sepeda
- Taman Pintar Gelar Breakfast for Charity, 1.075 Kupon Habis Terjual
- Hewan Kurban yang Datang ke Kota Yogyakarta Wajib di Sterilkan
- Bola Voli Dandim 0734 Cup 2019, Putra-Putri Mantrijeron Raih Kejuaraan di Semifinal
- HUT ke-48 Korpri Diperingati ASN Kota Yogyakarta
- Audiensi dengan PPMAY, Pemkot Ajak Masyarakat Jaga Malioboro
Berita hangat
Rekomendasi berita
Penyaluran ZIS Baznas Kota Yogya Bantu Penanggulangan Covid-19
ASN pembelajar, untuk Jogja Corpu
5 Tahapan Menuju Kebangkitan
Wawali Hadiri ‘Coffee Talk’ di Taman Pintar Yogya
Kegiatan Bank Sampah Meningkat Dua Pekan Sekali
Kolaborasi seni lahirkan Seni Unggul kelas dunia
Wawali Apresiasi Langkah Gojek Bagikan Sembako untuk Driver Lansia
2500 peserta, perebutkan 3 sepeda motor