Lokasi Anda saat ini adalah:Tembaga Mulia Semanan > Tren
Wawali : Wisata halal itu bukan wisata eksklusif
Tembaga Mulia Semanan2025-03-22 08:25:05【Tren】3rakyat jam tangan
Perkenalanhiggs domino rp x8 speederMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Fokos Grup Diskusi tentang “Pariwisata halal, Peluang dan tantangannya”, yang diprakasai oleh Univer jp paus hk
Fokos Grup Diskusi tentang “Pariwisata halal,jp paus hk Peluang dan tantangannya”, yang diprakasai oleh Universitas Islam Indonesia digelar Selasa, 28 Mei 2019 bertempat di Hotel Tentrem yang dihadiri oleh PHRI, ASITA, PPHI, Pelaku bisnis pariwisata dan unsur perguruan tinggi serta jajaran Pemkot Yogyakarta.Dalam sambutannya Wakil Rektor UII bidang kerjasama dan kewirausahaan, Wiryono Raharjo menjelaskan bahwa Bidang kerjasama dan kewirausahaan ini merupakan bidang baru di Rektorat UII, yang menyesuaikan kebutuhan pengembangan organisasi. Terrkait dengan pengembangan wisata halal kami telah bekerjasama dengan Thailand yang memiliki Halal center, juga dengan Malaysia kami menjajagi kerjasama dalam membangun wisata halal. Di Malaysia guna mendukung pelaksanaan wisata halal telah menempuh langkah dengan memasukkan kebijakan pemberian fasilitas ibadah dalam SOP hotel. Lebih lanjut disampaikan bahwa UII siap untuk bekerjasama dengan Pemkot Yogykarta dalam membangun wisata halal baik melalui riset atau kajian maupun melalui LPM dengan melakukan penguatan bagi pelaku pariwisata dan masyarakat.
Dalam pengantarnya Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan ada tiga hal yang menjadi hambatan dalam pengembangan wisata halal, pertama orang belum faham apa itu wisata halal dan hanya memandang sebagai halal haram dalam konteks syariah semata, kedua menganggap wisata halal sebagai wisata religi dan yang ketiga adalah adanya dikotomi wisata universal dengan wisata eksklusif. Padahal wisata halal merupakan strategi pengembangan pariwisata dengan memperhatikan adanya ceruk pasar atau segmen pasar. Segmen pasar tersebut muncul karena adanya kebutuhan dari wisatawan untuk memperoleh fasilitas guna memenuhi kebutuhan ibadahnya, misal kebutuhan kran untuk wudhu di hotel berbintang. Kenapa itu menjadi kebutuhan karena di hotel berbintang fungsi kran sudah diganti dengan shower, fasilitas kran adanya di wastafel dan itu tidak mungkin digunakan untuk wudhu, kebutuhan petunjuk arah kiblat, kebutuhan untuk sholat misal musholla/masjid atau sajadah di kamar. Di luar negeri seperti Eropa, Thailand penyediaan fasilitas ibadah sudah menjadi kebijakan dari pengelola hotel bahkan di Taiwan selain hotel di kompleks perkantoran pun disediakan fasilitas ibadah.
Selain pemenuhan fasilitas ibadah di hotel, para wisatawan juga membutuhkan restoran atau rumah makan atau produk makanan yang bersertifikasi halal. Sertifikasi halal ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Rasa aman muncul karena wisatawan merasa yakin bahwa makanan yang dikonsumsi telah memenuhi standar mutu bahan dan proses (halal dan sehat) sedangkan rasa nyaman muncul karena tidak ragu atau was-was terhadap produk makanan yang dikonsumsi.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan mencermati tiga hal yang menjadi hambatan dalam pengembangan wisata halal diatas maka kita perlu melakukan sosialisasi apa itu wisata halal dan menyamakan visi, misi dengan para pelaku pariwisata, seperti PHRI, ASITA, PPHI, dll dengan demikian akan ditemukan satu kesapahaman dalam melangkah ke depan. Dan dari kesepahaman tersebut akan lahir strategi dan taktik pencapaian wisata halal.
Dalam diskusi tersebut muncul adanya wacana perlunya peraturan yang secara tegas dan jelas mendukung kebijakan pengembangan wisata halal yang mengikat pengelola Hotel dan home stay untuk memberikan fasilitas ibadah, dan bagi restoran, rumah makan, pelaku usaha kuliner agar memiliki sertifikat halal. Dari diskusi tersebut melihat kemungkinan Yogyakarta dengan segudang predikatnya memiliki peluang untuk masuk dalam ceruk pasar wisata halal, namun bagaimana cara mengemasnya agar harmoni dengan brand Yogyakarta secara universal hendaknya menjadi perhatian semua pihak.(ONI)
Besar!(32)
Artikel sebelumnya: Perlu Kesepahaman Bersama Tingkatkan Capaian P3DN di Kota Yogya
Artikel selanjutnya: Hari Kunjung Perpustakaan Momentum Tingkatkan Literasi
Berita terkait
- Awali Tahun 2022, Wawali Berikan Motivasi Kepada Pegawai BKPSDM
- Dirjen Dukcapil Apresiasi Layanan Kependudukan Kota Yogya
- 149 ASN Pemkot Yogya Ikuti Pembekalan Purna Tugas
- Jetis Fest Unjuk Potensi Seni Budaya dan UMKM Kemantren Jetis
- Manajemen PSIM Serahkan 7 Unit Segway Kepada Polresta Yogyakarta
- Pameran Lukis Terus Terang Gandeng Seniman Lokal Yogya
- Pemkot Imbau Perusahaan Bayarkan THR ke Pekerja Tepat Waktu
- Kembali Gelar Bursa Kerja, Pemkot Sediakan Ribuan Lowongan Kerja
- Kota Yogya Raih WTP Sepuluh Kali Berturut-turut
- Warga Kota Yogya Terima Bantuan Kursi Roda
Berita hangat
Rekomendasi berita
Sambut Hari Sumpah Pemuda KNPI Gelar Rapid Test Massal
Sekda dan ASN Pemkot Berikan Kejutan Ulang Tahun Pj Wali Kota
Pemkot Yogya Terima Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
TPID Pastikan Harga Bahan Pangan Tak Melambung Tinggi
Pemkot Optimalkan Semua Layanan Kesehatan Selama Libur Lebaran
Penahbisan Pendeta GKJ Wirobrajan Perkokoh Kemajemukan Masyarakat Yogya
Cegah Pneumonia, Pemkot Ajak Warga Lengkapi Imunisasi PCV
Senam Massal dan Bazar Ramaikan HUT DWP Kota Yogya