Lokasi Anda saat ini adalah:Tembaga Mulia Semanan > Tekno
Dukung Gerakan Mbah Dirjo, PHRI Kerja Sama dengan Bank Sampah
Tembaga Mulia Semanan2025-04-29 07:09:28【Tekno】9rakyat jam tangan
Perkenalanpuncak4dMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Gondokusuman-Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menduk uus 777 internasional
Gondokusuman-Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung penuh gerakan mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja (Mbah Dirjo) yang dicanagkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Ketua PHRI DIY,uus 777 internasional Deddy Pranowo Eryono mengatakan gerakan tersebut selaras dengan semangat PHRI DIY dalam mengatasi masalah sampah.
Bahkan, lanjutnya, PHRI DIY telah melakukan pemilahan sampah jauh sebelum penampungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan mengalami kelebihan kapasitas.
"Anggota PHRI DIY telah melakukan aktivitas memilah dan memilih sampah baik organik maupun nonorganik sesuai dengan standar prosedur operasi (SOP) serta sertifikasi hotel yang harus dipenuhi," ujarnya di SwissBel hotel, Senin (21/8/2023).
Tak sampai disitu, sebagian anggota PHRI juga mengelola sampah melalui bank sampah yang didirikan bersama masyarakat sekitar hotel. Dan sebagian lainnya bekerja sama dengan pihak swasta mengelola sampah untuk pakan ternak atau maggot.
"Salah satu contohnya ada di Prawirotaman. Hotel dan resto yang ada di kawasan Prawirotaman telah bekerjasama dengan bank sampah sekitar dalam mengelola sampah," bebernya.
Deddy mengungkapkan pihaknya juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pengurangan sampah organik maupun anorganik. Salah satunya dengan memberikan diskon bagi pelanggan yang membawa tempat dan alat makan sendiri.
"Diskon yang diberikan bisa mencapai 20 persen. Ini semua dilakukan guna menekan volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan," ujarnya.

Mendengar hal tersebut, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo sangat mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan PHRI DIY dalam mengelola sampah.
Menurutnya ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengelola sampah organik maupun anorganik.
"Sampah organik dengan biopori atau Mbah Dirjo, itu menghasilkan kompos. Atau mungkin magot, kemudian magotnya bisa untuk pakan ikan atau burung," jelasnya.
Sementara untuk anorganik bisa bekerjasama dengan bank sampah sekitar. Hingga kini pihaknya terus menggencarkan edukasi dengan melibatkan lurah dan Forum Bank Sampah.
"Pemkot Yogyakarta terus berupaya untuk mengubah budaya masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah di rumahnya masing-masing," tandasnya.(Han)
Besar!(672)
Artikel sebelumnya: Pemkot Yogya Terapkan PTM 100 Persen Secara Bertahap
Artikel selanjutnya: Pemkot Targetkan Bangun 170 Perpustakaan Kampung
Berita terkait
- Tutup TPS Jatimuilyo, warga kelola sampah secara kolektif
- Awali Tahun 2022, Wawali Berikan Motivasi Kepada Pegawai BKPSDM
- Puskesmas Gedongtengen Buka Layanan PrEP Cegah HIV
- Wujudkan Lingkungan Asri dan Ketahanan Pangan dengan Aku Hatinya PKK
- Pemkot Yogya Serahkan Hewan Kurban
- Tebus Murah Sembako Bantu Warga Akibat Kenaikan Harga BBM
- Kemantren Mergangsan Lakukan Penyisiran Warga Untuk Divaksin
- Makam Jopraban Siap Beralih Jadi Ruang Publik
- Walikota Yogya Resmikan Masjid Al Amien
- Pemkot Yogya Buka Layanan Vaksin Booster di Balaikota
Berita hangat
Rekomendasi berita
Satukan Perspektif Antargenerasi Lewat Film 'Kembali Pulang'
Kota Yogya Terbaik Pertama dalam Perlindungan Anak di Indonesia
Pemkot Bengkulu Tertarik Pengelolaan Bank Sampah di Kota Yogya
Seribu Tumpeng SMP Negeri 15 Yogya Sambut HUT ke-266 Kota Jogja
Warga Gedongkiwo Manfaatkan Sumur Resapan Untuk Cadangan Air Bersih
Peningkatan Kapasitas Kader Kurangi Resiko Kekerasan Perempuan dan Anak
Suni Fatmah Jabat Pj Ketua TP PKK Kota Yogyakarta
Temukan Ratusan Rokok Ilegal, Petugas Edukasi Pedagang